Kamis, 16 Januari 2014

FISIOLOGI KULIT

Kulit sebagai organ tubuh yang paling utama mempunyai beberapa fungsi, diantaranya sebagai berikut:
1.    Kulit sebagai pelindung dan filter tubuh
Kulit memiliki kemampuan untuk memilih bahan-bahan penting yang diperlukan oleh tubuh,seperti mencegah bakteri penyakit dan zat kimia yang masuk kedalam tubuh. Di samping itu, kulit juga dapat melindungi tubuh dari bahaya lingkungan, seperti panas sinar matahari, benturan fisik, dingin, hujan, dan angin dengan cara membentuk perlindung asam kulit secara alamiah, juga berfungsi mengekskresi.
Fungsi proteksi, terjadi karena beberapa hal:
þ  Keasaman (pH) kulit akibat keringat dan lemak kulit (sebum) menahan dan menekan bakteri dan jamur yang berada di sekitar kulit.
þ  Jaringan kolagen dan jaringan lemak menahan atau melindungi organ tubuh dari benturan.


2.    Kulit sebagai pengatur suhu tubuh
Kulit berfungsi membantu menjaga agar suhu tubuh tetap optimal dengan cara melepaskan keringat ketika tubuh terasa panas, lalu keringat akan menguap dan tubuh akan terasa dingin kembali. Sebaliknya, bila tubuh merasa kedinginan maka pembuluh darah dalam kulit akan menyempit atau mengalami vasokonstriksi sehingga panas tubuh akan tetap tertahan.
3.    Kulit menjaga kelembaban tubuh
Kelembaban dijaga dengan cara mencegah keluarnya cairan dalam tubuh. Lapisan kulit bersifat kenyal, terutama pada bagian lapisan tanduknya sehingga air tidak mudah keluar dari dalam tubuh. Kulit juga mempunyai daya mengikat air yang sangat kuat, yaitu mencapai empat kali beratnya sehingga mampu mempertahankan teksturnya sendiri.
4.    Kulit sebagai system syaraf yang sensitif
Kulit memiliki system saraf yang sangat peka terhadap pengaruh atau ancaman dari luar, seperti dingin, panas, sentuhan, tekanan, dan sakit. Oleh karena itu, kulit akan segera memberikan reaksi bila ada tanda-tanda awal dari system syaraf tersebut seperti rasa gatal dan kemerahan.
5.    Fungsi absorpsi pada kulit
Permeabilitas kulit terhadap O2, CO2, dan uap air memungkinkan kulit ikut mengambil fungsi respirasi. Kemampuan absorbsinya bergantung pada ketebalan kulit, hidrasi, kelembaban, metabolisme, dan jenis vehikulum. Penyerapan dapat melalui celah antar sel, menembus sel epidermis, melalui muara saluran kelenjar.

6.    Fungsi ekskresi pada kulit
Mengeluarkan zat yang tidak berguna bagi tubuh seperti NaCl, urea, asam urat, dan amonia. Pada fetus, kelenjar lemak dengan bantuan hormon androgen dari ibunya memproduksi sebum untuk melindungi kulitnya dari cairan amnion, pada waktu lahir ditemui sebagai Vernix Caseosa.

7.    Fungsi Pembentukan Vitamin D

Kulit mengubah 7 dihidroksi kolesterol dengan pertolongan sinar matahari. Tapi kebutuhan vit D tubuh tidak hanya cukup dari hal tersebut. Pemberian vit D sistemik masih tetap diperlukan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar