Jumat, 10 Mei 2013

PEMERIKSAAN YANG RUTIN DILAKUKAN PADA KEHAMILAN


1.       Tes Urin.
Pemerikasaan dilakukan dengan mengambil contoh air seni kemudian dilakukan pemerikasaan yang bertujuan untuk memastikan adanya kehamilan, Mendeteksi kemungkinan adanya gangguan ginjal, diabetes dan pre-eklamsia. Pemerikasaan dilakukan pada kunjungan pertama dan trimester kedua.
2.       Tes darah.
Bertujuan untuk mengetahui golongan darah dan faktor Rhesus (Rh), mendeteksi adanya anemia sejak dini, agar tidak terjadi berkepanjangan dan mencegah bayi tertular hepatitis B, sifilis, atau HIV. Ketidaksesuai Rhesus ANda dan pasangan dapat mengancam kelangsungan hidup janin. Pemeriksaan dilakukan pada kunjungan pertama, bila sebelumnya sudah pernah dilakukan pemeriksaan, tes ini tidak perlu diulangi.
3.       Pengukuran berat badan.
memantau kesehatan ibu melalui pertambahan berat badan. pertambahan berat badan berlebihan bisa memicu pre-eklamsia. Jika berat badan sebelum kehamilan berlebihan, sebaiknya kenaikan berat badan sebanyak 6-9 kg. Jika normal sebaiknya berat badan naik sebesar 9-12 kg. dan apabila berat badan kurus kenaikan boleh mencapai 12-16 kg. kehamilan kembar membuat peningkatan berat badan lebih banyak lagi.

4.       Tekanan darah.
Pemeriksaan menggunakan tensi meter. tujuan pemerikasan tekanan darah untuk mendeteksi adanya pre-eklamsia. peningkatan tiba-tiba tekanan darah lebih dari 30 pada sistolik dan 15 pada diastolik menunjukkan gejala pre-eklamsia. Pada kehamilan tekanan darah cenderung turun tapi setelah usia kehamilan 20-32 minggu, tekanan darah kembali normal. Saat kondisi normal tenanan darah 60-80 mmHg dan sistolik 90-120 mmHg. Pemeriksaan dilakukan masing-masing satu kali setiap semester dan dua kali pada trimester ketiga.
5.       Tes gula darah.
Mengetahui kadar gula selama kehamilan. peningkatan kada gula sebenarnya normal tapi bila terlalu tinggi dan menetap kemungkinan hiperglikemia. Pemeriksaan dilakukan pada umur kehamilan 24 minggu dan bila didapat kadar gula lebih dari 140gr/dl disarankan untuk dilakukan pemeriksaan lanjutan.
6.    Pemeriksaan hCG (Human Chorionic Gonadotropin)
Dasarnya merupakan suatu reaksi antigen-antibodi dimana hCG bersifat antigen karena terdiri dari polipeptida. Dengan memeriksakan ada tidaknya hCG dalam urin. Pemeriksaan ini lebih cepat dan lebih murah.
Reaksi tergantung dari kadar hCG yang beredar (terutama pada urin) dan 0,5 satuan internasional per milliliter urin adalah kadar paling rendah untuk mendapatkan hasil positif.
Kadar 500 satuan internasional per milliliter urin sehari baru didapatkan setelah 8 hari sesudah haid yang tidak datang atau 20 hari setelah terjadinya pembuahan. Jika hasil pemeriksaan menunjukkan positif, maka kemungkinan adanya kehamilan sangat besar yakni 95-98%.  Jika menunjukkan hasil negatif maka pemeriksaan tersebut diulang seminggu kemudian.
7.       Ultrasonografi.
Untuk mengetahui pertumbuhan janin, kondisi kehamilan, kondisi dan letak plasenta serta perkembangannya, jumlah janin yang dikandung (kembar atau tidak), mengetahui jenis kelamin, normal tidaknya gerakan janin, ada tidaknya kelainan genetik dan ada tidaknya denyut jantung. Pemeriksaan pertama saat usia kehamilan 16 minggu dan bisa diulang pada kunjungan berikutnya.
Pemeriksaan USG Pada Kehamilan. Indikasi pemeriksaan USG obstetric :
-          Belum ada indikasi dilakukan pemeriksaan USG.
-          Di Eropa merupakan pemeriksaan rutin selama 1-2 kali selama hamil.
-          Di Amerika Serikat pemeriksaan ini dilakukan jika ada indikasi berupa pada pemeriksaan klinis dijumpai keadaan yang meragukan atau mencurigakan adanya kelainan dalam kehamilan. Indikasi tersebut antara lain:
Ø  Usia kehamilan yang tidak jelas
Ø  Suspek kehamilan multiple
Ø  Perdarahan dalam kehamilan
Ø  Suspek kematian janin
Ø  Suspek kehamilan ektopik
Ø  Suspek kehamilan mola
Ø  Terdapat perbedaan tinggi fundus uteri dengan dan lamanya amenore
Ø  Presentasi janin besar
Ø  Suspek pertumbuha janin terhambat
Ø  Suspek polihidramnion
Ø  Evaluasi letak dan keadaan plasenta
Ø  Ada resiko cacat bawaan
Ø  Sebagai alat bantu dalam tindakan obstetric
Ø  Suspek kehamilan dengan IUD
Ø  Suspek kehamilan dengan tumor pelvic
Ø  Sebagai alat bantu dalam tindakan intervensi 

1 komentar: